“Lalu akhiri dengan menggali ide anak tentang bagaimana mencegah terulangnya tragedi serupa. Begitu urutannya. Ingat, kearifan adalah produk dari kekuatan kognitif dan kepekaan afektif,” ujarnya menyudahi.

Teuku Wildan A

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Wisnu