Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso

Jakarta, Aktual.com- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso berharap agar mulai saat ini masyarakat dapat memetik pelajaran dari kasus First Travel. Pernyataan ini sebagai respon banyaknya masyarakat yang menjadi korban penipuan First Travel.

“Bukan yang pertama, sudah kesekian kalinya banyak masyarakat tertipu daya dengan iklan yang menggiurkan. Pendapatan yang tinggi bahkan bisa setor segini dapat return yang besar. Seharusnya masyarakat curiga. Kok bisa? Kan itu sulit,” kata Wimboh di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Minggu (20/8).

Masyarakat kata dia harus mulai berhati-hati terhadap segala promo yang ditawarkan penyelenggara perjalanan umrah. Ditambah lagi jika promo yang ditawarkan sudah tidak masuk akal. Seperti perjalanan umrah yang ditawarkan Fisrt Travel pada jemaahnya sebesar Rp 14,3 juta dari harga normal untuk setiap perjalanan umrah sekitar Rp 20-22 juta.

“Pelajaran yang kita petik bahwa ke depan dengan masyarakat kita akan lakukan edukasi supaya masyarakat ke depan bisa memilih transaksi. Masyarakat ini biar paham risikonya, jangan hanya manfaatnya saja. Karena kalau manfaat pasti menggiurkan. Hati-hati betul,” imbuh dia.

Sebelunya diberitakan sebanyak 35 ribu jemaah yang telah menyetorkan uang pendaftaraan pada First Travel, hingga kini masih tidak mengetahui kejelasan nasibnya. Apakah uang sebesar Rp 14,3 juta yang telah disetorkannya akan bisa memberangkatkannya ke tanah suci, atau dikembalikan secara utuh.

Kini pihak kepolisian maupun lembaga keuangan sedang mendalami kasus tersebut, hingga menelusuri aset Pemilik First Travel Andika Surachman, yang diduga dibeli dari iuran para jemaah umrah.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs