Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto usai menjalani pemeriksaan kembali di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/11). Setnov diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan pelanggaran kode etik. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua DPR Setya Novanto merasa yakin sumber dana sejumlah deposito yang dicairkan oleh kurirnya bernama Abdullah namun dimasukkan ke rekening sekretarisnya Kartika Wulandari bukan berasal dari dana KTP-Elektronik.

“Bahwa deposito memang selalu dicairkan saat jatuh tempo, terus dimasukkan kembali dan itu bisa saya pertanggungjawabkan sumber-sumbernya dan itu bukan dari hasil kejahatan dari e-KTP,” kata Setya Novanto dalam sidang pemeriksaan saksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (15/2).

Dalam sidang, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan kurir Setya Novanto bernama Abdullah, yang sudah bekerja untuk Setnov sejak tahun 2000. Abdullah juga bertugas untuk memasukkan pencairan deposito Setnov dan dimasukkan ke rekening sekretaris Setnov Kartika Wulandari maupun ke rekening pribadi Abdullah.

Abdullah juga bertugas untuk menukarkan uang dolar AS dan dolar Singapura menjadi rupiah di tempat penukaran mata uang asing.

“Mengenai pembukaan rekening, saya clear-kan bahwa saya tidak tahu pembukaan rekening atas nama Pak Abdullah,” tambah Setnov.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid