Jakarta, Aktual.com – Energi baru dan terbarukan (EBT) sangat penting untuk wujudkan ketahanan energi di masa depan. Terlebih, Indonesia memiliki potensi EBT sebesar lebih dari 441 GW, yang sejauh ini baru terealisasi sebesar 8,89 GW.
Oleh sebab itu, Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE, Wawan Supriatna menyerukan agar bisa memaksimalkan penggunaan sumber energi terbarukan sebagai jawaban permasalahan lingkungan seperti gas rumah kaca.
“Saat ini, Indonesia memiliki banyak potensi EBT yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia antara lain panas bumi, air, bioenergi, surya, angin dan laut,” ujar Wawan kepada Media secara tertulis, di Jakarta, Selasa (7/11).
Selain optimalisasi EBT, kata dia pihaknya juga tengah melakukan konservasi energi. sebagai upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta efisiensi pemanfaatannya.
“Penggunaan energi masyarakat Indonesia saat ini cenderung boros. Untuk itu, pemerintah terus melakukan kampanye hemat energi yakni dengan program potong 10 persen,” lanjut Wawan.
Selaras dengan itu, Deputi I Kepala Staf Kepresiden Kantor Staf Presiden I Darmawan Prasodjo, mengatakan, produksi minyak bumi Indonesia semakin menurun sementara konsumsi semakin naik sehingga kebutuhan dipenuhi impor.
“Untuk itu perlu strategi untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan penggunaan EBT, dan pemerintah mendorong penggunaan minyak kelapa sawit (CPO) sebagai bahan bakar nabati (BBN),” ujar Darmawan.
Pewarta : Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs