Jakarta, Aktual.com — Kota Pematang Siantar dan Salatiga menjadi dua kota dengan angka toleransi beragama tertinggi di Indonesia pada tahun 2015. Hasil ini diperoleh berdasarkan survei Setara Institue dalam rangka memperingati hari Toleransi Internasional.
Sebanyak 94 kota yang masuk survei yang digelar dalam kurun waktu tanggal 3 Agustus-13 November 2015.
“Tujuannya adalah dalam rangka mempromosikan kota-kotta yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat menjadi pemicu bagi kota-kota lain untuk turut bergegas mengikuti,” demikian kata Direktur Riset Setara Institute, Ismail Hasani, kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (16/11).
Ada empat variabel yang dijadikan patokan untuk menentukan kota dengan tingkat toleransi paling tinggi. Variabel pertama yaitu, regulasi pemerintah seperti tertuang dalam RPJMD dan Perda, apakah memuat aturan-aturan yang mendiskreditkan golongan tertentu.
“Variabel kedua adalah tindakan pemerintah atas sebuah peristiwa. Variabel ketiga terkait tentang regulasi sosial (persitiwa). Dan variabel terakhir yakni demografi agama (komposisi penduduk berdasarkan agama, red),” ungkap Ismail.
Sumber-sumber informasi seperti RPJMD Kota, Perda atau kebijakan lainnya, respon atau tindakan pemerintah berbasis media, peristiwa pelanggaran kebebasan beragama bersumber dari data Setara Institute, Perda Diskriminatif yang dihimpun oleh Komnas Perempuan serta berdasarkan sensus penduduk BPS tahun 2010 dijadikan bahan untuk melakukan index kota toleransi di Indonesia.
“Sebenarnya dua kota itu poinnya sama dengan Kota Singkawang, Manado, dan Tual yakni 28 skornya,” bebernya.
Lalu dimana Jakarta?. Ismail menyebut dari 94 kota, Jakarta sebagai Ibukota berada di posisi 65 secara rata-rata.
Artikel ini ditulis oleh: