Jakarta, Aktual.com — Mabes Polri membuka rekaman CCTV sebelum dan sesudah ledakan bom yang dilakukan oleh kawanan teroris di kawasan Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1).

Rekaman CCTV itu diperoleh dari gedung Jaya yang terletak di seberang gedung Sky Building dan Starbucks Coffee.

Atas inisiatif Kadiv Humas Irjen Pol Anton Charliyan, rekaman tersebut diputar diruangan rapat pimpinan Divisi Humas Mabes Polri untuk ditunjukkan kepada wartawan, Senin (18/1).

Dalam rekaman CCTV pada pukul 10.39 WiB ‎tampak meledaknya bom pertama di Starbucks Coffee. Kemudian hanya jeda sekitar sepuluh detik ledakan kedua terjadi dan terlihat gumpalan asap putih mengebul ke atas langit di Pos Polisi. (video pertama)

bom sarina2

“Di Pos Polisi ada Aiptu Dani (petugas) mau melaporkan ada ledakan di Starbucks, tiba-tiba disana keburu meledak,” kata Anton kepada wartawan sembari memandu rekaman detik-detik peristiwa itu berlangsung.

Pasca ledakan pertama, dalam rekaman CCTV itu terlihat warga di sekitar ‎justru berkerumun di lokasi dan melakukan foto-foto kejadian. Saat itu arus lalulintas dari Patung Kuda ke arah Bundaran Hotel Indonesia baru ditutup. Namun justru sebaliknya arus jalan dari arah Bundaran HI menuju Patung Kuda masih buka.

Warga sekitar tampak santai dan tidak khawatir atas ledakan itu. Bahkan saat polisi lalu lintas berada di lokasi mengusir, warga tetap bertahan di lokasi. Dua teroris yang memakai ransel tampak berdiri di zebrakros kerumunan yang hanya berjarak empat meter dari kerumunan warga tersebut. (video kedua)

bom sarinah1

Tiba-tiba salah seorang diantara teroris yang memakai ransel dan mengenakan ‎topi itu berjalan ke arah kerumunan warga. Disana terlihat ada tiga anggota Polisi Lalu Lintas yang mengamankan situasi agar warga menyingkir dari lokasi.

Seorang teroris yang mengenakan topi belakangan diketahui bernama Sunakim alias Afif berjalan dengan santai ke arah kerumunan warga dan mengeluarkan senjata sambil mengekang lalu dia menembak satu polisi dan warga pun berhamburan.

Setelah menembak polisi, pelaku menembak ke arah kerumunan. Dan satu warga sipil mengenakan baju hitam diduga terkena peluru nyasar pelaku teror yang sebelumnya sudah membidik polisi, namun naas korban tergeletak seketika.

Kemudian seorang teroris lainnya berjalan ke arah polisi warna hitam yang baru tiba dari arah Patung Kuda. Sang teroris itu dengan santai menghampiri seorang Polisi Provos, namun sang Polisi tampak tak mencurigai pelaku. Kemudian pelaku menembak ke arah badan Polisi tersebut.

bom sarinah3

Selain itu di area pelataran parkir mobil depan Starbucks tampak seorang warga asing sudah tergeletak jatuh ditembak pelaku lainnya. Situasi di lokasi tampak cheos. Warga pada berlarian menyelamatkan diri.

“Di Pos Polisi ada tiga orang meninggal ditempat. Mereka adalah Dian, Riko dan Sugito.‎ Kemudian di Starbucks ada empat orang yang tewas, yaitu MA, Afif (pelaku), AM dan WNA Canada,” ujar Anton.

Ia menjelaskan, Polisi yang ditembak tersebut selamat dan telah dioperasi. Yang bersangkutan adalah Anggota Polisi Lalu Lintas yang tidak memiliki senjata api. (video ketiga)

bom sarinah4

“Tidak ada Polisi yang meninggal. Jadi polisi yang ditembak di tengah perempatan lampu merah itu anggota Polantas. Jadi tidak semua anggota Polantas membawa senjata api saat dinas,” ujar Anton menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu