Capraja Dea Rahma

Semarang, Aktual.com-Calon Praja IPDN angkatan 2017, Dea Rahma Amanda (17), dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mental Disiplin Praja (Diksarmendispra) di Akpol Semarang. Dea meninggal pagi tadi usai lari di lapangan Resimen Akpol.

Menurut Gubernur Akpol, Irjen Rycko Amelza Dahniel, berikut ini kronologi musibah yang dialami oleh Capraja dari Provinsi Lampung tersebut.

Pukul 04.00-06.00 WIB
Capraja bangun pagi dan mengkuti Salat Subuh dan pengajian di Masjid Umar Bin Khatab.

Pukul 06.00-06.30 WIB
Usai dari Masjid, para Capraja melaksanakan makan pagi di GOR.

Pukul 07.00 WIB
Peserta menuju Batalyon untuk mengikuti apel pagi.

Pukul 07.30 WIB
Dilakukan kegiatan lari setengah keliling lapangan Resimen. Saat itu korban masih bertahan.

Pukul 07.40 WIB
Usai lari di lapangan Resimen, peserta baris di lapangan yang sama. Saat itulah Dea roboh dan segera ditolong rekan-rekannya.

Pukul 07.45 WIB
Korban dibawa ke RS Akpol yang jaraknya tidak jauh dari Lapangan Resimen. Pertolongan darurat dilakukan selama 30 menit.

Pukul 08.15 WIB
Tim dokter menyatakan Dea meninggal dunia.

Rycko menjelaskan sesuai dengan hasil tes yang dilakukan sebelumnya disebutkan jika Dea dalam kondisi baik. Tetapi kemudian Dea sempat mengaku ke rekannya mengalami sesak napas.

“Catatan selama mengikuti kegiatan di Akpol tidak ada catatan pernah berobat, tidak mengeluh sakit. Bahkan berat badan bertambah, sehat,” jelas Rycko di RS Bhayangkara Semarang, Minggu (1/10).

“Petunjuk kita almarhumah ada asma dan tensi tinggi waktu penerimaan IPDN, 130/80, untuk anak 17 tahun itu cukup tinggi,” lanjut dia.

Kini jenazah berada di RS Bhayangkara untuk menunggu orang tua korban. Otopsi untuk mengetahui pasti penyebab tewas masih menunggu persetujuan keluarga.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs