Semarang, Aktual.com — Pembakaran pintu Gereja (GKJ) Tlepol desa Tlepol Wetan RT 01 RW 01, Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo, yang sengaja dilakukan sekelompok orang pada Senin (20/7), diketahui sekitar pukul 05.30 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Selasa (21/7), insiden atas dugaan pembakaran pintu Gerja yang dilakukan orang tak dikenal itu, terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, salah satu dari empat orang saksi bernama Ibnu Prabowo hendak ke kamar mandi melihat kondisi lampu gereja tidak menyala.

Barulah, sekitar pukul 05.30 WIB, Ibnu Prabowo sewaktu pulang dari olahraga pagi mencium aroma bensin dan melihat kondisi pintu depan gereja sudah terbakar. Selanjutnya, dia bersama-sama dengan semua saksi memeriksa kondisi gereja dan mendapati pintu depan gereja terbakar.

Kondisi pintu di sebelah barat gereja terbakar, dan menemukan secarik kertas dengan spidol yang berada di pojok kiri depan gereja bertuliskan “PESAN MUJAHID ATAS TRAGEDI PAPUA, PAPUA BAKAR GEREJA SE JAWA”.

Selanjutnya, Ibnu Prabowo pun melaporkan kepada Kepala Desa dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto, membenarkan insiden tersebut. Diduga, pembakaran pintu merupakan percobaan saja. “Itu percobaan saja. Yang kena cuma pintunya,” ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler.

Pihaknya belum bisa memastikan motif pembakaran pintu gereja tersebut. Namun petugas Polres Purworejo dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan. Petugas sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Selain itu, petugas selain memeriksa saksi Ibnu Prabowo, juga memerika beberapa saksi lainnya. Diantaranya Kustantia Prabaningtyas 22 tahun, seorang karyawati swasta asal desa Tlepok Wetan RT 01 RW 01 Grabag, Eni Tri Mulatsih 48 tahun, seorang guru SD Kristen, dan Wiyoto bin Yotam 45 tahun, seorang guru asal jalan Maini 7 No 90 RT 02/09 Perum Teluk Purwokerto.

Dari hasil olah TKP, petugas menemukan barang bukti berupa sebuah pesan di secarik kertas, sisa percikan bensin, tujuh batang korek kayu, lima didepan pintu depan gereja, sedangkan dua batang lainnya di depan pintu sebelah barat gereja. Serta sisa arang dan abu bekas pintu terbakar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu