Jakarta, Aktual.co — PT Medco Energy International Tbk (Medco Energy) berhasil mempertahankan kestabilan kinerja operasional dan keuangannya di tengah menurunnya harga minyak dan produksi minyak. Pihaknya mencatatkan penurunan jumlah produksi minyak dan gas bumi sebesar 56 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), turun dari 62 ribu BOEPD di 2013. Realisasi harga rata-rata minyak bumi di 2014 sebesar USD97,83 per barel atau lebih rendah dari pencapaian di 2013 yang mencapai USD108,26 per barel 2013.

Meski begitu, Direktur Utama sekaligus CEO Medco Energi Lukman Mahfoedz mengatakan bahwa sepanjang 2014 pihaknya mampu membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar USD750 juta dengan 93 persen atau USD701 juta berasal dari unit bisnis eksplorasi dan produksi minyak dan gas.

“Pada usaha penjualan gas, Medco Energi juga mencatat keberhasilan kenaikan harga jual gas dari USD5,13 per juta BTU (MMBTU) di 2013 menjadi USD5,60 per MMBTU di 2014, hasil renegosiasi beberapa kontrak jual gas di Indonesia,” kata Lukman di kantornya, Jakarta, Senin (20/4).

Ia menjelaskan, pada tahun lalu, Medco Energi berhasil menahan laju alami produksi minyak dari lapangan minyak tua di Indonesia sekitar 7 persen dibandingkan dengan laju penurunan yang biasa dialami di lapangan-lapangan minyak di dunia sebesar 20-25 persen per tahun.

Selain itu, sambung dia, melalui pelaksanaan strategi efisiensi biaya yang terus dilakukan sejak 2013, Medco mampu menurunkan beban penjualan umum dan administrasu di tahun 2014 menjadi USD110 juta turun 5,8 persen dari jumlah yang tercatat di 2013 yaitu sebesar USD117 juta.

“Selama tahun buku 2014, MedcoEnergi mencatat laba bersih sebesar USD10,1 juta,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tahun lalu pihaknya juga berhasil menambah portofolio aset migas di arena internasional melalui akuisisi satu lisensi eksplorasi di Papua Nugini dan delapan konsesi di Tunisia, serta memenangkan tender satu blok eksplorasi di Oman.

“Saat ini ke delapan blok baru di Tunisia telah menambah produksi dan cadangan 2P Migas Perseroan masing-masing sebesar 2500 BOEPD dan 12 MMBOE. Pengembangan lebih lanjut aset ini ditargetkan akan menambahk produksi hingga 16000 BOEPD di 2019,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka