Direktur CIMB Niaga Vera Handajani (kaos merah) ikut senam zumba dengan nasabah yang juga peserta “CIMB Niaga Car Free Day Event, Forward Your Healthy Lifestyle”, di Graha CIMB Niaga, kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (6/5/2018). Acara ini merupakan wujud konsistensi CIMB Niaga dalam mendukung gaya hidup sehat. Selain diramaikan dengan beragam kegiatan olahraga, ajang ini juga digunakan untuk mengedukasi dan memasarkan produk dan layanan perbankan unggulan CIMB Niaga kepada masyarakat. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Berolahraga sangat baik untuk kesehatan tubuh, menjaga kebugaran, mencegah penyakit, bahkan ada kesimpulan penelitian yang mengatakan olahraga bisa menjadi obat.

Tapi berolahraga tidak sepenuhnya baik, tidak seluruhnya menyehatkan dan juga mencegah penyakit. Ada pula berolahraga yang memiliki dampak buruk, menimbulkan penyakit, dan bahkan hingga kematian.

Bukan olahraga sebagai kata kerja yang salah, tapi cara seseorang berolahraga yang keliru sehingga menjadi sia-sia atau malah menghasilkan dampak buruk bagi kesehatannya.

Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Zaini K Saragih Sp.KO menerangkan olahraga yang benar dilakukan secara bertahap dimulai dengan pemanasan termasuk peregangan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan latihan inti 20-60 menit, diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit.

Apapun olahraganya, sebaiknya sebelum berolahraga seseorang memastikan terlebih dulu detak jantungnya tidak lebih dari 100 degup jantung per menit (beat per minute/bpm).

Jika seseorang memaksakan olahraga saat detak jantungnya sudah di atas 100 bpm, detak jantung tersebut akan berdegup lebih kencang lagi saat berolahraga sehingga jantung tidak akan mampu menahan beban berat yang mengakibatkan jantung berhenti atau kematian.

Artikel ini ditulis oleh: