Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) berdiskusi dengan Menko Kemaritiman Indriyono Susilo (tengah) dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) saat rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan negara maritim yang kini telah mempunyai 250 industri galangan kapal dan 105 di antaranya terletak di Batam. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Pol Tracking Hanta Yudha mengatakan Presiden joko Widodo hendaknya tidak terlalu memperhatikan tekanan dari kanan atau kiri, tapi lebih baik fokus pada berbagai parameter kompetensi, kinerja, kapabilitas, integritas, dan loyalitas.

“Presiden Joko Widodo hendaknya mengutamakan sosok dapat bekerja dalam satu komando di bawah presiden dan tak berjalan sendiri-sendiri, baru kemudian mempertimbangkan faktor politis dan dukungan partai,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/7).

Sementara itu, faktor stabilitas politik tetap menjadi pertimbangan.
“Tapi harus mengutamakan faktor kinerja, kapabilitas, dan meritokrasi,” tutupnya. (Baca:Mendesak, Mungkinkah Reshuffle Kabinet Dipercepat?)

Seperti diketahui, isu perombakan menteri ‘kabinet kerja’ semakin terang beredar di masyarakat. Kinerja menteri yang berasal dari parpol maupun profesional murni kini menunggu waktu untuk dievaluasi Presiden Jokowi.

Artikel ini ditulis oleh: