Jakarta, Aktual.co — Di hadapan para anggota Komisi VII DPR RI, Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan alasan Pemerintah yang mempertahankan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), namun mengalihkan fungsi pengadaannya ke Integrated Supply Change (ISC) yang juga berada di bawah Pertamina.

“Kenapa Petral nggak dibubarkan? Akhirnya Petral kami ganti baru. Ini pilihan politik, manajemennya yang ditata,” kata Sudirman dalam rapat kerjanya dengan Komisi VII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin malam (26/1).

Menurutnya, masalah manajemen merupakan masalah yang mendasar. Dan pergantian Direksi Petral pun telah berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) Petral.

Mantan Direktur Utama Pindad itu menerangkan bahwa hal itu bermula dari temuan Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terkait adanya Surat Keputusan (SK) Direktur Utama Pertamina tentang mekanisme pembelian minyak atau BBM oleh Petral. Di mana dalam SK tersebut Petral bisa membeli minyak atau BBM melalui NOC (National Oil Company) atau perusahaan minyak milik suatu negara, meski NOC tersebut bukan produsen.

“SK ini membuat celah untuk persembunyian pedagang atau trader minyak. Karena itu, SK tersebut dicabut. Jadi dorongan bubarkan Petral itu gimick politik. Kalau fungsi sayang betul. Itu tinggal didandani saja. Kalau pilihan politik ya dibubarkan, tapi kami dandani saja. Dalam tim transisi muncul juga wacana pembubaran Petral. Tapi ada pertimbangan lain, baiknya diluruskan sebagai trading company,” paparnya.

Sebelumnya, Pertamina mengaku telah menjalankan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terkait pengalihan fungsi anak usahanya, Petral ke ISC. Dengan begitu, Petral kini berperan sepenuhnya sebagai trader internasional.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, peralihan fungsi dari Petral ke ISC bukan berarti Pertamina telah meniadakan Petral. Sebab, yang dialihkan hanyalah fungsi pengadaannya dan Petral tetap ada, berfungsi sebagai trader sepenuhnya.

“Jangan salah, yang dialihkan ke ISC itu pengadaan, jadi pengadaan crudenya serta pengadaan produknya itu oleh ISC. Petral itu berperan menjadi trading murni, jadi Petral boleh ikut tender. Selama dia dapet bagus sih dia sah-sah saja. ISC fungsinya pengadaan,” kata Ahmad saat ditemui di Kompleks Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam (20/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka