Wapres Jusuf Kalla berjalan menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/11). Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang mengangkat tema Sinergi untuk Percepatan Transformasi itu Bank Indonesia tetap akan melanjutkan upaya pendalaman pasar keuangan yang telah dirintis sebagai opsi sumber pembiayaan dan dapat meredam gejolak eksternal yang diproyeksi masih bakal terjadi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/15

Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan banyak faktor yang membuat Indonesia kalah bersaing dalam perekonomian global.

“Daya beli kita turun, kelemahan kita dalam bersaing dengan negara lain antara lain sektor keuangan,” kata Jusuf Kalla dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia tadi malam di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (24/11).

Menurutnya, sektor keuangan menjadi salah satu penyebab karena tingkat suku bunga Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara lain.

Suku bunga Indonesia masih berada pada 10 hingga 12 persen, ia membandingkan dengan negara malaysia yang mematok suku bunganya setinggi 5 persen, apalagi kalau dibandingkan dengan China yang suku bunganya jauh lebih rendah.

Selajutnya, faktor logistik dan infrastruktur turut menjadi penyebab kelemahan Indonesia dalam bersaing, untuk itu dirinya memprioritaskan pembangunan infrastruktur sekaligus mampu menyediakan lapangan kerja.

Faktor kelemahan Indonesia dalam persaingan global berikutnya adalah birokrasi yang lama dan mahal. Pemerintah telah melakukan kebijakan deregulasi agar terjadi proses yang cepat dan murah.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka