Petugas pertahanan sipil Arab Saudi berusaha menyelamatkan korban desak-desakan saat lempar Jumroh, di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9). Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi menyebutkan korban musibah tersebut mencapai 220 orang. ANTARA FOTO/REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters

Mekkah, Aktual.com – Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin memperkirakan jemaah yang menjadi korban pada peristiwa Mina, Kamis (24/9) pagi, terbawa arus jemaah lain saat menuju Jamarat untuk melontar jumrah pagi.

“Jemaah yang ada di lokasi dan menjadi korban (musibah Mina) harus dicermati lagi, apa sebabnya. Kemungkinan mereka terbawa arus yang begitu kuat dan banyak ke sebuah titik yg ingin dituju, karena tidak tahu,” kata Lukman.

Ia berharap korban meninggal dari jemaah Indonesia tidak bertambah. Sampai pukul 22.00 WA, jumlah jemaah yang meninggal sebanyak tiga orang.

Sebanyak dua orang sudah diidentifikasi yaiti Hamid Atwi Tarji dari Probolinggo, Jawa Timur, dan Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar yang berangkat dari embarkasi Batam. Sedangkan satu jemaah lagi belum teridentifikasi karena tidak membawa identitas seperti gelang yang berisi informasi nama, nomor kloter, dan embarkasi.

“Kami terus memantau perkembangan jemaah yang menjadi korban,” katanya.

Namun untuk korban cidera, Lukman mengatakan datanya sangat dinamis, sudah ada yang kembali ke kloter dan ada pula yang dirawat.

Sebagian besar jamaah yang meninggal pada peristiwa tersebut adalah orang tua berusia di atas 60 tahun dan perempuan, terutama dari wilayah Arab dan Afrika, termasuk Mesir.

Artikel ini ditulis oleh: