Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut pemilihan Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian sudah dianggap tepat. Begitu pula dengan pemilihan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sudah melalui pertimbangan dari Presiden Joko Widodo.

Badrodin menjelaskan, memang ada jenderal bintang tiga lain atau berpangkat Komjen di Mabes Polri. Namun, yang berpotensi atau berpengalaman di reserse hanya tiga yakni, Komjen Suhardi Alius, mantan Kabareskrim Polri yang kini bertugas di Lembaga Ketahanan Nasional, Komjen Saud Usman Nasution yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta Anang Iskandar yang masih menjabat Kepala BNN kala itu.

Nah, kata Haiti, saat ini Suhardi Alius tengah sakit. Sedangkan Saud akan lebih dulu pensiun ketimbang Anang. “Jadi (pilihan) jatuhnya ke Anang. Ini sudah pilihan yang tepat,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9).

Selain itu, mantan Kapolda Jawa Timur ini menambahkan, pergantian itu juga terkait dengan alasan kebutuhan organisasi. Menurutnya, ada banyak kebutuhan organisasi seperti pembinaan karir, penisun, penyegaran dan tugas yang harus bisa memberi pengalaman kepada calon pemimpin.

Kalau Buwas cukup baik di Bareskrim kenapa diganti? Hati menjelaskan, Buwas dibutuhkan memimpin BNN. “Narkotika sudah darurat nasional,” katanya.

Mantan Kepala Badan Pemelihara Keamanan itu menambahkan, kalau sudah darurat narkoba berarti diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk memberantaskan. “Kalau sudah teruji di Bareskrim, maka untuk memberantas narkotika kan lebih baik,” ujarnya.

Apalagi, pada 2015 ini ada program Indonesia Bebas Narkoba yang belum terwujud. “Makanya kami harus berikan pimpinan BNN yang mampu mewujudkan itu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu