Jakarta, Aktual.com- Mantan Menteri Lingkungan Hidup Profesor Emil Salim menjelaskan bahwa peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi penting dalam membangun sektor pertanian masa depan. NTP merupakan ukuran berapa biaya masuk dan berapa biaya yang dikeluarkan dari hasil kegiatan olah tanam.
“Fokus Kementan harus meningkatkan kesejahteraan petani melalui NTP diatas 100. Saya melihat NTP perkebunan sudah diatas 130, sehingga menarik untuk berinvestasi. maka tugas kementan adalah menghilangkan hambatan yang menyebabkan tingginya biaya bagi petani di lapangan,” Ujarnya.
Menurut Prof Emil, pemerintah merupakan instrumen kuat yang masih dipercaya rakyat dalam membela petani. Karena itu, pembelaan itu wajib dubuktikan dengan ketersediaan pupuk dan mendorong pengembangan pupuk organik.
“Siapa yang mau bela petani, kalau bukan Kementan. Maka itu, jika pupuk terlamabat, bisakah kita membuat pupuk sendiri dari kandang. para produsen pangan harus menjadi bintang, menjadi fokus terlebih diaaat pandemi covid 19,” katanya.
Disisi lain Emil Salim juga berharap agar Kementan bisa menekan import dengan cara mengubah orientasi dari “food security”(ketahanan pangan) menjadi “Food Sovereignty” (kedaulatan rakyat).
“Yang kita kejar adalah “Food Sovereignty” kedaulatan pangan bukan “food security” jaminan pangan. Kalau food security apabila harga naik jalan keluarnya adalah import dan selalu dilakukan,itu salah” Tegas Mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.
Disamping itu pemerintah juga harus memperhatikan kualitas sumber daya petani agar mereka memperoleh pendapatan dari hasil keahliannya
“Kita harus tingkatkan kapasitas rakyat petani untuk meningkatkan produksi tanpa inport dan harus swasembada pangan” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra