Jakarta, Aktual.com – Lokalisasi Kalijodo Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, kini mulai sepi, menyusul adanya operasi penyakit masyarakat (pekat) oleh petugas gabungan beberapa hari terakhir.
Terlebih, kawasan prostitusi tersebut dalam waktu dekat bakal tertibkan, menyusul terbitnya surat peringatan pertama (SP1) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Rendahnya tingkat kehadiran pengunjung beberapa hari terakhir, membuat sejumlah wanita tuna susila (WTS) yang biasa memuaskan syahwat pria hidung belang kembali ke kampung halamannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Aktual.com, para WTS tersebut bekerja di beberapa tempat, termasuk Intan Kafe milik pentolan Kalijodo, Abdul Azis.
“Di Intan Kafe ada 20 PSK (pekerja seks komersial),” ujar sumber, Sabtu (20/2).
Untuk bisa merasakan service WTS di Intan Kafe, pengunjung harus merogoh sekira Rp150 ribu. “Rp40 ribu untuk maminya, sisanya buat PSK,” bebernya.
Berdasarkan salinan buku rekapan kerja WTS Intan Kafe yang diperoleh, dapat diketahui jadwal mereka ‘berkencan’.
Dalam bukut itu, WTS yang masuk kerja pada tanggal tertentu, diharuskan mengisi paraf. Bila sedang datang bulan, maka mereka diliburkan.
Buku tersebut menjadi rujukan untuk menggaji para WTS. Sebab, mereka diberikan upah pada akhir bulan sesuai dengan jumlah hari kerja dan banyaknya pria pemburu wanita penghibur yang dilayaninya.
“Tiap PSK beda-beda jam kerjanya, ada yang siang-malam, ada juga yang cuma malam hari,” tandas sumber.
Artikel ini ditulis oleh: