Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman memberikan mengumumkan hasil rekapitulasi nasional partai politik untuk menjadi peserta Pemilu 2019 di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). KPU menetapkan 14 partai politik sebagai peserta Pemilihan Umum 2019. Keempat belas partai itu dianggap memenuhi syarat administrasi dan verifikasi faktual secara nasional. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com– Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membeberkan bagaimana cara pemilih dalam memilih calon pemimpinnya di Pemilu 2019 nanti.

Terutama, bagi pemilih yang merasa kebingungan dalam menentukan pilihannya.

“Carilah kandidat yang memenuhi anda. Misalnya, kalau petani, pupuk murah. Ada tidak kandidat membicarakan pupuk murah?” kata Arief mengingatkan perlunya melihat calon dari visi misinya sesuai kebutuhan individu si pemilih,” kata dia, di Jakarta, Sabtu (5/5).

Hal itu dilakukan untuk memberikan keyakinan lebih pada masyarakat. Dengan begitu, sambung dia, masyarakat bisa terhindar kampanye hitam berasal dari oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan.

Selain itu, masih kata Arief mengingatkan supaya perbedaan tidak dijadikan sebagai masalah. Seperti bendera Indonesia, warna merah dan putih bergandengan dan dijahit menjadi satu, sehingga menjadi identitas negara.

“Jangan dipaksa sehingga membuat Pemilu lebih baik dan transparan. [keberagaman] ini bisa menimbulkan partisipasi dari masyarakat,” ujarnya.

Kendati demikian, Arief juga meminta masyarakat tidak hanya fokus pada Pilpres yang berlangsung pada 2019. Sebab, dalam waktu dekat Indoesia akan melakukan pesta demokrasi memilih kepala daerah secara serempak.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang