Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso

Jakarta, Aktual.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pemerintah juga ikut membantu penurunan suku bunga kredit perbankan.

Langkah yang bisa diperankan pemerintah terkait dengan hal ini adalah soal inflasi dan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN).

“Selama ini, suku bunga acuan BI (BI 7 Day Repo Rate) sudah turun tapi belum berdampak ke suku bunga kredit. Mestinya kita asumsikan kalau inflasi terjaga dan yield SBN juga tak lebih mahal maka suku bunga kredit akan turun,” jelas Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, Jumat (8/9).

Dia menegaskan, industri perbankan harus segera menurunkan tingkat suku bunga kredit karena suku bunga acuan juga turun. Dengan turunnya suku bunga acuan ini maka seharusnya secara perlahan tingkat suku bunga deposito bisa turun dan nantinya mendorong turunnya tingkat suku bunga kredit.

BI sendiri sudah menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Penurunan ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor salah satunya inflasi yang terjaga.

“Kita dorong penurunan suku bunga dengan melihat transmisi BI 7 Days Repo Rate yang turun. Mestinya suku bunga depostio turun,” kata dia.

Sejauh inj pertumbuhan rasio kredit masih berada di angka 8 persen secara tahun ke tahun pada Juli 2017 (yoy). Sedang secara year to date (ytd), rasio tersebut terbilang rendah.

“Pada Juli kemarin sudah lebih tinggi (penyaluran kredit) dari Juni. Di Agustus (penyaluran kredit) harapannya bisa lebih tinggi. Semester II-2017 diharapkan kinerja (industri perbankan) lebih tinggi dari semester I-2017,” katanya.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs