Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperlihatkan peta sebaran titik panas di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru, Riau, Senin (8/8). Satelit Tera dan Aqua memantau peningkatan titik panas di sejumlah wilayah di Sumatera mencapai 173, dan di wilayah Riau terpantau 22 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/ama/16

Pekanbaru, Aktual.com – Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi merinci, titik panas juga tersebar di daratan tujuh provinsi seperti Bangka Belitung terpantau 33 titik, disusul Sumatera Selatan 20 titik dan Sumatera Utara enam titik.

“Ada Jambi empat titik, Bengkulu dua titik serta Lampung dan Kepulauan Riau terdeteksi sama-sama berbagi sumbangan satu titik panas,” ucapnya, Senin (15/8).

Untuk di Provinsi Riau, jelas Slamet, titik panas mengalami peningkatan sebanyak 26 titik dari sehari sebelumnya terpantau 66 titik, menjadi 92 titik dengan wilayah sebaran sembilan kabupaten/kota.

Sembilan kabupaten/kota tersebut berada di wilayah pesisir Riau, terutama di daerah yang memiliki lahan bergambut kering seperti di Rokan Hilir merupakan pusat konsentrasi dengan 54 titik.

Lalu Dumai terdeteksi 15 titik panas, Bengkalis delapan titik, Rokan Hulu terpantau lima titik, Siak, Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti sama-sama memberi sumbangan tiga titik serta Kampar satu titik Dari total titik panas di Riau, lanjutnya, 64 titik diantaranya merupakan titik api. Sebab, memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan sebagai pertanda bahwa potensi karlahut sangat besar kemungkinan terjadi pada delapan daerah

“Seperti Rokan Hilir 39 titik, Dumai 10 titik, Bengkalis lima titik, Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing tiga titik, Meranti dua titik, Siak dan Kampar sama-sama memberi sumbangan satu titik,” bebernya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: