Jakarta, Aktual.com — Keterpurukan ekonomi yang berujung desakan dari berbagai kalangan akhirnya memaksa Presiden Jokowi melakukan reshuffle di beberapa pos menteri ‘Kabinet Kerja’.
Sebanyak lima menteri dicopot, termasuk tiga Menko, dan satu dirotasi. Berikut nama-nama yang menempati posisi menteri di kabinet kerja Jokowi-JK:
-Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan digeser menjadi Menko Polhukam. Purnawirawan TNI ini berkiprah dalam dunia politik bersama Partai Golkar sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar (2008-2014). Namun, pada pilpres 2014 lalu Luhut memilih meninggalkan Golkar dan bergabung untuk mendukung pasangan Jokowi JK, sementara Golkar mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Pada perombakan kabinet kali ini, Luhut dipercaya untuk menjabat sebagai Menko Polhukam menggantikan Tedjo Edhy yang merupakan politisi dari Partai Nasdem.
-Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dipercaya Jokowi untuk menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil. Pengalaman Darmin saat menjabat sebagai beberapa jabatan penting di BI sebelumnya, dipercaya mampu menumbuhkan dan memperbaiki kondisi ekonomi yang saat ini sedang terpuruk.
Pada awal Juli lalu Darmin sempat dipanggil Jokowi ke Istana, namun dirinya menyebut pemanggilan itu hanya sekedar membicarakan substansi keadaan ekonomi, dan tak membahas reshuffle kabinet.
-Pos Menko Kemaritiman yang sebelumnya dijabat Indroyono Soesilo, kali ini dipercayakan ke ekonom Rizal Ramli. Sosok Rizal sebelumnya digadang-gadang oleh beberapa kalangan untuk masuk dalam kabinet kerja menggantikan Sofyan Djalil di posisi Menko Perekonomian.
Namun, Jokowi berkata lain, dan memasukan Rizal Ramli di pos Menko Kemaritiman. Mantan aktivis ini pernah menjabat sebagai Kabulog (2000-2001), Menko Perekonomian (2000-2001) dan Menteri Keuangan (2001).
-Politisi PDIP Pramono Anung dipercaya menggantikan Andi Widjajanto untuk menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di kabinet kerja Jokowi-JK.
Pramono merupakan kader PDIP yang dianggap dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kiprahnya di dunia politik sudah tidak diragukan.
Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 52 tahun silam ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR (2009-2014) dan Sekjen PDIP (2015-2010).
Pramono dipandang tepat mengisi posisi Sekretaris Kabinet oleh kalangan DPR, karena sosoknya yang dinilai bisa menjembatani antara pemerintah dengan anggota dewan.
-Nama Thomas Lembong melejit setelah Presiden Jokowi melantiknya menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Rahmat Gobel.
Lulusan Harvard University ini adalah bos dari Blitz Megaplex dan co-founder Quvat Capital, salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia.
Diketahui, Thomas pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Asset Management Investment BPPN, yang bertanggung jawab dalam mengelola aset obligor BLBI di BPPN.
-Terakhir, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dirotasi Jokowi ke posisi Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago. Sofyan yang sering disebut-sebut layak dicopot dari posisi Menko, mengaku siap bila tak dipercaya lagi sebagai menteri.
Pria yang dikenal dekat dengan Jusuf kalla ini sangat berpengalaman di pemerintahan. Jabatan menteri bukanlah hal baru yang diembannya. Pos menteri yang pernah dijabat seperti Menteri Komunikasi dan Informatika (2004-2007), Meneg BUMN (2007-2009), dan Menko Perekonomian (2014-2015).
Artikel ini ditulis oleh: