Jakarta, Aktual.co — Demikian disampaikan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati dalam katerangannya, Selasa (6/1).
Sebut Reni, Tim Sembilan ini jangan diniatkan untuk mendongkrak prestasi di dunia olahraga. Karena, prestasi di olahraga tidak bisa dilakukan dengan cara instan. “Dapat dipastikan Tim Sembilan yang ad hoc ini juga tidak akan mampu mendongkrak prestasi olahraga di Indonesia dengan cara instan,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan prestasi olahraga, lanjut Reni, semestinya pemerintah penuhi dan perkuat infrastruktur, peningkatan pembinaan usia muda, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang meliputi integritas para pelatih dan wasit.
Empat tugas pokok dari Tim Sembilan yakni perbaikan sistem, organisasi, pengelolaan dan pembinaan. Namun, sambung Reni, masuknya sejumlah tokoh yang berlatar belakang di bidang hukum patut dipertanyakan. “Apa relevansinya dalam konteks empat tugas pokok tersebut? Jangan sampai Tim Sembilan justru menjadi blunder dan tidak menghasilkan apapun. Apalagi pembentukan tim ini pembiayaannya (Rp 1-2 miliar) bersumber dari anggaran negara,” demikian Reni.
Kemenpora telah mengumumkan nama-nama yang akan bekerja sebagai Tim Sembilan yang bertugas mengawasi kinerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sepakbola nasional. Mereka adalah: Oegroseno (mantan Wakapolri), Imam B Prasodjo (sosiolog), Budiarto Shambazy (wartawan senior), Ricky Yakobi (mantan pemain nasional), Gatot Dewa Broto (Kemenpora), Nur Hasan (Akademisi), Joko Susilo (mantan Dubes RI untuk Swiss), Yunus Husein (mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK) dan Eko Ciptadi (mantan Deputi Pencegahan Komite Pemberantasan Korupsi.