Jakarta, Aktual.com —  PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Manado melakukan beberapa strategi dalam menghadapi pelemahan ekonomi global yang pasti berimbas ke dunia perbankan.

“Untuk menghadapi pelemahan ekonomi global ini, kami melakukan beberapa strategi baik internal maupun eksternal,” kata CEO BNI Wilayah Manado Jhonny Tampubolon di Manado, Kamis (10/9).

Jhonny mengatakan salah satunya yakni menjaga agar kualitas kredit BNI Wilayah Manado tetap baik jauh dari batas ketentuan BI.

Hingga posisi Agustus 2015 Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah BNI Wilayah Manado masih berada di bawah batas BI lima persen yakni masih sebesar 2,6 persen. Kualitas kredit yang terus dijaga karena jika NPL memburuk akan mempengaruhi profit bank itu sendiri.

Dia mengatakan BNI secara nasional memperbesar cadangan kerugian hingga Rp2,4 triliun, hal ini bertujuan menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) agar tetap baik.

“Memang sejak awal BNI sudah mengantisipasi dalam menghadapi kondisi ekonomi makro saat ini,” katanya.

Kendati menjaga kualitas kredit, tapi BNI terus melakukan ekspansi penyaluran pinjaman ke sektor produktif maupun konsumtif.

“Pemberian kredit saat ini akan lebih selektif dan melihat potensi yang lebih baik, contohnya di Kota Manado di sektor perdagangan khusus pangan,” jelasnya.

Disamping selektif dalam melakukan ekspansi kredit, katanya, juga menjaga debitur yang sudah ada, agar mereka tidak terganggu usahanya dengan kondisi saat ini yang serba sulit.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka