Jakarta, Aktual.co — Dalam rentang waktu setahun terakhir, nama “Xiaomi” melejit sebagai sebuah produk ponsel China berkualitas dengan harga yang murah. Dengan reputasi tersebut, Xiaomi mampu bersaing dengan merek-merek terkenal seperti Samsung, Lenovo dan lain-lain. Bahkan, Samsung penasaran bagaimana strategi Xiaomi sehingga bisa menjual produk dengan harga yang tidak logis.
Menanggapi hal tersebut, VP Xiaomi Hugo Barra menjelaskan bahwa strategi yang dilakukan perusahaannya dalam menjalankan bisnis ponsel memiliki margin keuntungan yang sangat kecil melalui beberapa trik.
Pertama, Xiaomi menjual produk ponsel sepenuhnya lewat platform online. Dengan melakukan penjualan secara online, otomatis Xiaomi tak perlu membuka toko fisik dan mengeluarkan dana lebih untuk membiayai staf operasional, juga tak dipusingkan dengan fee untuk para distributor atau toko ritel.
Faktor lain yang bisa membuat ponsel Xiaomi berharga murah yaitu kemampuan perusahaan untuk menghemat biaya produksi lewat perhitungan siklus peredaran sebuah produk. Menurutnya, sebuah produk umumnya beredar di pasaran selama 18-24 bulan. Selama masa tersebut, produk ponsel umumnya mengalami penurunan harga sebanyak 3-4 kali. Dirinya mencontohkan Mi2 dan Mi2s yang pada dasarnya adalah produk yang sama mampu bertahan dalam waktu 26 bulan.
Contoh lainnya yaitu Redmi 1 yang dirilis bulan September 2013, ponsel tersebut kemudian diupgrade menjadi Redmi 2 pada Januari 2015, 16 bulan setelah peluncuran Redmi pertama.
Siklus peredaran ponsel memegang fungsi penting bagi strategi pemasaran Xiaomi. Semakin lama produk beredar, maka Xiaomi bisa mendapatkan komponen dengan harga yang jauh lebih murah. Akumulasi penurunan tersebut memberikan margin keuntungan yang lebih besar dan pada akhirnya Xiaomi mampu menurunkan harga sebuah produk di pasaran.
Efek tersebut juga didukung dengan dukungan portofolio yang sedikit jika dibandingkan dengan kompetitor lain. Portofolio tersebut memungkinkan Xiaomi mengatur pembiayaan produksi jaun lebih efisien. Dirinya berkomitmen menjaga sebuah produk bertahan sampai 2-3 tahun.
Faktor terakhir, Xiaomi menjalankan bisnisnya melalui kampanye online yang tidak memerlukan anggaran besar. Xiaomi hanya mengandalkan kampanye via media sosial dan kabar dari mulut ke mulut untuk menciptakan hype dan membuat calon pelanggan mengetahui produk mereka. (Laporan: Ismed Eka)
Artikel ini ditulis oleh:

















