Jakarta, Aktual.com — Ustad Hasanudin, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (24/02) menjelaskan, setelah Muslim menguburkan jenazah tersebut ada beberapa sunah yang bisa kita kerjakan yaitu,
A. Untuk meninggikan kuburan sedikit dari tanah sekedar satu jengkal, dan tidak diratakan dengan tanah supaya berbeda dengan yang lain, sehingga bisa terjaga dan tidak dihinakan. Karena Hadis Jabir Radhiyallahu ‘anhu,
أن النبي صلى الله عليه وسلم ألحد له لحدا ونصب عليه اللبن نصبا ورفع قبره من الأرض نحوا من شبر
Artinya, “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggali liang lahad dan menancapkan batu bata dan meninggikan kuburan sekadar satu jengkal.” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi)
B. Hendaknya kuburan dijadikan membulat bagian permukaannya (seperi punuk onta, red). Karena di dalam Hadis Sufyan At Tammar disebutkan,
رَأَيْتُ قَبْرَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (وَقَبْرَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ) مَسَنَّمًا
Artinya, “Aku melihat kubur Nabi (dan kubur Abu Bakar dan Umar) membulat.”(HR. Bukhari)
C. Agar diberi suatu tanda dengan batu nisan atau yang lainnya, supaya dikuburkan di dekatnya orang yang meninggal dari keluarganya. Karena ketika Utsman bin Madh’un meninggal dunia, Beliau meminta untuk diambilkan sebuah batu, kemudian beliau meletakkannya di dekat kepalanya. Dan Beliau bersabda,
أَتَعَلَّمُ بِهَا قَبْرَ أَخِي وَأَدْفِنُ إِلَيْهِ مَنْ مَاتَ مِنْ أَهْلِي
Artinya, “Supaya aku mengetahui kuburan saudaraku dan aku akan mengubur di dekatnya orang yang mati dari keluargaku.”(HR. Abu Dawud)
D. Tidak diperbolehkan mentalqin mayat setelah dikubur, sebagaimana talqin yang dikenal pada zaman sekarang, yaitu dengan menuntun syahadat la ilah illallah. Akan tetapi, hendaklah berdiri di dekat kubur kemudian berdoa. Dan orang yang hadir agar memintakan ampunan bagi mayat. Di dalam Hadis Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
Artinya, “Dahulu, apabila Nabi selesai dari mengubur mayit, Beliau berdiri di dekatnya dan bersabda, “Mohonkanlah ampunan untuk saudara kalian dan mintakan supaya dia diberikan keteguhan, karena sekarang ini dia sedang ditanya.”(HR. Abu Dawud). Bersambung……
Artikel ini ditulis oleh: