Jakarta, Aktual.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan tempat paling rawan praktik curang dalam Pemilihan Kepala Daerah adalah di kecamatan, sehingga perlu perhatian dan bimbingan lebih besar kepada Camat.
“Saya cukup pengalaman enam kali pemilu, perputaran suara kuncinya di kecamatan,” kata Tjahjo usai memimpin apel camat seluruh Indonesia dalam persiapan Pilkada di Batam, Jumat (18/9).
Camat adalah koordinator dari desa atau kelurahan sehingga seluruh permasalahan merupakan tanggung jawab pejabat itu. Oleh karena itu, seluruh camat diminta bersikap netral dan adil dalam pelaksanaan Pilkada.
“Bila tidak netral akan diatur lebih detil. Yang jelas, pejabat daerah yang terang-terangan dengan pakaian dinas mendukung, dalam jangka pendek akan diskors,” tegas Tjahjo.
Bahkan pemerintah tidak akan segan untuk memberhentikan jabatannya.
Menurut dia, konflik yang terjadi di suatu daerah juga berawal dari tingkat kecamatan, sehingga perlu penguatan koordinasi antarlembaga di kecamatan.
“Di kota tidak masalah. Contoh di Ambon masalah toleransi tidak ada masalah, begitu 1 RT di kecamatan berkelahi memicu seluruh kecamatan dan seterusnya,” ucapnya, menegaskan.
Camat diimbau terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI yang berada di tingkat kecamatan.
Artikel ini ditulis oleh: