Jakarta, Aktual.com – Tiga sektor, yakni pariwisata bahari, perikanan, dan perhubungan menjadi potensi dasar yang dinilai bisa mendorong ketahanan maritim nasional.
“Ada tiga potensi dasar untuk percepatan pembangunan daerah, yakni potensi wisata bahari, perikanan dan perhubungan. Ini menjadi basis kekuatan ekonomi maritim,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen IKP Kementerian Kominfo Septriana Tangkary dalam webinar rangkaian Peringatan Hari Nusantara 2020 di Jakarta, Kamis (10/12).
Septriana menjelaskan sebagai negara kepulauan terbesar dunia, Indonesia pun memiliki kekayaan laut yang sangat besar, bahkan mencapai 171 miliar dolar AS per tahun.
Potensi dari kekayaan laut itu meliputi perikanan, pariwisata bahari, pelayaran, jasa kelautan hingga energi baru terbarukan yang terdiri dari arus laut, pasang surut, ocean thermal serta minyak dan gas.
Sayangnya, meski potensinya melimpah, ada tantangan besar dalam mengoptimalkan potensi kekayaan laut, yakni dalam membangkitkan kekuatan ketahanan industri maritim.
Oleh karena itu, Peringatan Hari Nusantara 2020 yang jatuh pada 13 Desember menjadi momentum untuk membangkitkan ekonomi maritim, sejalan dengan nilai Hari Nusantara sebagai penegasan akan pemersatu Indonesia.
“Hari Nusantara perwujudan Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai deklarasi kemerdekaan Indonesia kedua yang merajut dan mempersatukan wilayah dan laut yang luas.
Deklarasi itu menyatakan bahwa laut jadi satu kesatuan NKRI. Oleh karena itu, Hari Nusantara setiap 13 Desember merupakan penegasan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia,” katanya.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebagai negara kepulauan terbesar dunia dan negara dengan garis pantai terpanjang kedua dunia sepanjang 108 ribu km, kekayaan sumber daya maritim Indonesia memang belum tergarap secara optimal.
“Beberapa kebijakan akan kita tempuh ke depan meliputi pengembangan dan pemanfaaatan potensi sumber daya maritim secara terintegrasi, penguatan budaya khususnya pada generasi millenial terkait implementasi Deklarasi Djuanda, pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan ekonomi maritim, serta pengarusutamaan ekonomi maritim ssebagai penggerak ekonomi nasional,” katanya. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin