“Secara teori banyak yang sudah paham, tapi apakah para orang tua mengerti dan menerapkannya juga kepada anak-anaknya. Contoh, orang tua yang menghabiskan waktunya seharian bersama anak, menonton tivi misalnya, tapi belum tentu sang anak senang karena ternyata anaknya hanya ditemani nonton saja,” katanya.
Menurut dia, tantangan hidup modern seperti tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan smartphone (HP) membuat keterlibatan emosional menjadi tantangan baru bagi orang tua.
Elizabeth memberikan tips agar para orang tua lebih terlibat dalam kegiatan anak-anak yakni, tidak fokus pada jenis aktivitas namun waktu kebersamaan yang berkualitas. Kemudian tidak menimbulkan distraksi pada saat melakukan aktivitas bersama anak.
“Buatlah agar anak-anak merasa nyaman dan jangan ada distraksi seperti mengalihkan perhatian kita sebagai orang tua pada lainnya. Contoh ketika bersama anak, jangan juga kita sibuk dengan dunia kita dengan HP atau gadget. Buatlah anak merasa dirinya paling penting,” katanya.
Selain itu, ia memberikan kiat-kiat kepada orang tua untuk membesarkan anak agar tumbuh bahagia diantaranya dengan memberikan makanan tepat waktu dan bergizi.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid