Jakarta, Aktual.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menemui calon Presiden Prabowo Subianto di rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin sore (22/4) kemarin.
Lantas topik apa yang dibahas kedua tokoh nasional dalam pertemuan tertutup tersebut?
“Biasa perkembangan pencoblosan beberapa hari yang lalu,” ujar Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).
Dia mengatakan, dalam pertemuan itu Prabowo dengan Gatot membahas bagaimana serta langkah strategis ke depan pasca-pemungutan suara Pemilu Serentak 2019.
“Iya banyak hal yang dibicarakan apa langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Pak Prabowo terkait dengan ada fenomena atau fakta TSMB,” tuturnya.
“Bagi kami kecurangan hari ini TSMB, terstruktur sistematis, massif dan brutal. Jadi ini brutal sekali dan kita tentu sedang fokus di situ,” sambung Dahnil.
Menurut dia, Gatot memberikan banyak saran dan masukan kepada Prabowo. “Saya pikir banyak saran yang diberikan Pak Gatot, Pak Dahlan apa yang harus dilakukan dan itu kita dengarkan,” kata Dahnil menerangkan.
Di sisi lain, Dahnil mengatakan sejumlah pihak sebelumnya juga telah menyarankan sejumlah langkah. Salah satunya saran untuk membentuk tim pencari fakta kecurangan.
“Salah satu kan yang sedang disarankan itu membentuk TPF yang sudah disampaikan Haris, temen-temen masyarakat sipil, perlunya dibentuk tim pencari fakta kecurangan,” bebernya.
Karena Haris Azhar dan para simpatisan lainnya, lanjut Dahnil, menilai pemilu serentak tampak nyata kecuranganya. “Tindakan mencederai demokrasi ini terang-terangan dilakukan secara masif dan brutal,” ujarnya.
Dahnil mengatakan pemilu tahun ini merupakan yang paling buruk sepanjang reformasi. Pelaksanaan Pemilu 2019 dievaluasi. “Dan ini adalah pemilu paling buruk kecurangannya masif tadi sepanjang reformasi. Dan ini harus menjadi evaluasi massal,” tuturnya.
“Yang jelas ini akan mengurangi legitimasi baik yang menang kami atau di sana yang menang yang jelas kami ingin memastikan kualitas demokrasi kita meninggi,” ucap Dahnil menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh: