Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat meninjau pembangunan pelabuhan multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo, Kamis (10/9/2020).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat meninjau pembangunan pelabuhan multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo, Kamis (10/9/2020).

Labuan Bajo, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam kunjungannya untuk meninjau progres penataan dan pengembangan KSPN Labuan Bajo mengatakan, dengan dukungan infrastruktur yang dibangun di kawasan Labuan Bajo, maka hal itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Diakuinya, sebagai Provinsi termiskin ketiga di Indonesia, Nusa Tenggara Timur sangat butuh dukungan dalam hal pembangunan infrastruktur dasar.

“Saya sampaikan ke Pak Gubernur bahwa NTT sebagai salah satu Provinsi termiskin, saya kira sekarang tidak begitu lagi. Jadi kelihatan perhatian Presiden luar biasa untuk pemerataan pembangunan, itu yang patut disyukuri,” ujar Menko Luhut, disela-sela kunjungannya ke kawasan Waecicu, Kamis (10/9).

Sebagaimana diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang. Adapun tempat penyelenggaraan KTT G-20 tersebut direncanakan berada di wilayah Labuan Bajo, yaitu di kawasan Tana Mori.

Kawasan Tana Mori tersebut rencananya akan dijadikan kawasan kelas atas atau high end, seperti di kawasan Nusa Dua Bali. Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah bahkan telah menugaskan perusahaan BUMN, Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC. Sedangkan Kementerian PUPR bertugas memberi dukungan dalam bentuk akses jalan dari kawasan Labuan Bajo.

Selain pembangunan hotel, ITDC juga akan membangun fasilitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau MICE, hingga marina. Pendanaan pun telah diajukan melalui penyertaan modal negara atau PMN, selain investasi swasta.

“Kita berharap disana (Tana Mori) bisa kita lakukan leader meeting di 2023. Adapun infrastruktur yang kita perlukan adalah jalan, air, listrik dan komunikasi. Saya kira sekarang kita lihat secara bertahap sudah kita persiapkan. Saya optimis (tercapai),” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kesempatan yang sama mengatakan, untuk dukungan pengembangan kawasan Tana Mori, pihaknya akan melakukan peningkatan kapasitas jalan sepanjang 30 kilometer.

“Kalau untuk jalan dan air, di 2021 ini kita sudah programkan. Ada 30 km dari sini ke Tana Mori. Akan kita lebarkan (jalan) sesuai standar nasional. Ini setahun selesai, jadi 2022 selesai,” ujar Menteri Basuki.

(Sigit Nugroho)