Kasus Pelindo II (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR RI, Daniel Johan mengungkapkan dari pemanggilan ketiga perusahaan sebagai konsultan keuangan yang digunakan PT Pelindo II.

Terungkap bahwa JICT bila dijalankan sendiri oleh Indonesia sangat menguntungkan bila dibandingkan harus melakukan kerjasama dengan pihak asing, Hutchison Port Holding (HPH).

“Berdasarkan skema yang dilakukan oleh Finance Research Institute (FRI), jika dioprasikan (JICT) sendiri sejak 2019 hingga 2038 maka Pelindo II akan mendapatkan pendapatan sebsar USD654,65 juta lebih besar dibandingkan jika kerja sama dengan Hutchinson,” kata Daniel, di sela-sela rapat Pansus Pelindo, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (18/11).

“Yang paling gampang tidak perlu mengeluarkan fee ahli, dengan HPH sama saja menghidupi karyawan asing mereka juga, dan itu biasanya besar sekali,” tambah politikus PKB itu.

Ia pun mengatakan, dari apa yang disampaikan oleh Deutch Bank, FRI dan Bahana Sekuritas dalam perpanjangan kontrak dengan HPH batal demi hukum.

Pasalnya, ada indikasi bahwa ada perbedaan keuntungan antara 1999 di tengah ekonomi Indonesia ketika itu, bila dibandingkan dengan 2014 .

“Iya nilainya jauh lebih besar keuntungan di 1999 di bandingkan 2014 padahal asetnya lebih besar sekarang. Tapi harga jualnya justru lebih kecil, ini indikasi gamblang Pelindo II‎ memang dikelola dengan tidak baik,” pungkas anggota Komisi IV DPR dari fraksi PKB itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang