American Academy of Dermatology mengungkapkan bahwa 1 dari 5 anak berisiko terkena dermatitis atopik. Kendati memang penyebabnya belum jelas, namun faktor keturunan, sistem imun yang rendah dan kelembapan yang rendah bisa menjadi faktor penyebab.
“Atopik tidak muncul terus. Naik turun. Bila daya tahan tubuh turun akan muncul ruamnya. Makanya pakai krim khusus untuk atopik,” kata Reisa.
Bayi yang mengalami masalah ini berisiko lebih tinggi terkena asma dan gangguan kardiovaskular saat dewasa. Bahkab, 50-70 persen bayi dengan dermatitis atopik berisiki terkena asma selama masa pertumbuhannya.
Anda bisa mengidentifikasi pemicu dan menghindarinya serta menerapkan perawatan kulit yang tepat. “Pilih yang hypoallergenic, keamanan sudah teruji,” kata Reisa.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid