Ibu korban menyatakan tidak terima jika Yadi dipukuli hingga meninggal dunia karena dituduh ikut demo yang berujung ricuh.

“Dunia akhirat saya tidak terima. Tapi kalau anak saya meninggal karena dari Allah, saya ikhlas,” ujar Maspupah.

Wanita yang bekerja menjaga lahan parkir itu mengakui putranya mengidap asma karena turunan dari sang ayah, bahkan terkadang Yadi merasakan sesak nafas saat kambuh.

Maspupah mengatakan suaminya sudah meninggal dunia sehingga Yadi menjadi tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan seorang pedemo tewas saat demonstrasi yang berujung rusuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada pada Rabu (25/9).

Tito menegaskan pedemo yang tewas itu bukan dari kalangan pelajar dan mahasiswa namun kelompok perusuh.

Kapolri juga membantah penyebab kematian korban bukan karena tindakan represif dari aparat yang menangani aksi massa rusuh.

Artikel ini ditulis oleh: