Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Raden Pardede mengatakan bahwa implikasi dari kenaikan harga BBM dan listrik, akan mendorong inflasi 2015 mencapai 6,5 hingga 7,5 persen.

“Kenaikan harga-harga barang sebabkan kenaikan inflasi signifikan pada 2015,” ujar Raden di Jakarta, Jumat (17/10).

Lebih lanjut dikatakan jika peningkatan laju inflasi akan disambut dengan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 8,5 persen atau naik 100 basis poin dari BI Rate sekarang 7,5 persen. Kebijakan moneter akan menjadi instrumen untuk merespon kenaikkan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).

Sedangkan nilai tukar rupiah diperkirakan KEN akan terus terdepresiasi di level Rp12.200-12.700 per dollar AS.

“Rupiah juga akan lebih berfluktuasi karena pergerakan arus modal yang berkaitan dengan suku bunga The Fed,” ujar dia.

Terkait dengan defisit transaksi berjalan diperkirakan turun menjadi 2,3-2,4 persen terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Penurunan defisit transaksi berjalan, ujar Raden, karena penurunan impor dan perbaikan infrastruktur serta iklim investasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka