Jakarta, Aktual.co —  Wilayah Perbatasan di Indonesia selama ini dinilai tidak berkembang dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Oleh karena itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajukan program unggulan untuk membenahi wilayah perbatasan tersebut.

Ketua Komite Kebijakan Publik Wilayah Perbatasan Kadin, Muhammmad Solikin menjelaskan akan mengusung tiga program unggulan membenahi wilayah perbatasan. Ketiga program tersebut yaitu, program tanggap darurat, rehabilitasi, dan pendekatan ekonomi.

“Kami mengusungkan tiga program untuk bisa direalisasikan di wilayah perbatasan. Pertama program tanggap darurat, kedua program rehabilitasi, dan yang ketiga program pendekatan ekonomi,” ujar Solikin di Menara Kadin Jakarta, Jumat (5/12).

Lebih lanjut dikatakan, pembangunan di wilayah perbatasan tidak bisa mengandalkan dana hanya dari APBN dan deisa negara. Menurutnya perlu ada dukungan dari pengusaha.

“Karena sampai hari kiamat akan sulit menyentuh pembangunan perbatasan kalau bicara hanya menguntungkan APBN dan devisa negara. Perlu peran pengusha yang dapat menggali potensi yang terpendam dan menggandakanya dalam bentuk usaha,” pungkasnya.

Untuk diketahui program tanggap darurat yang dimaksud Solikin menurutnya ialah menyangkut hal mendasar, seperti kelaparan, kemiskinan, dan kurang gizi. Sedangkan rehabilitasi yakni pembenahan infrastruktur perbatasan untuk menyambung perekonomian yang terputus di wilayah perbatasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka