Jakarta, Aktual.com – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) meyakini inisiatif Menteri BUMN, Rini Soemarno mengalihkan asset PT.Pertamina Geothermal Energy (PGE) ke PT PLN atas bisikan cukong yang sedang gencar mengembangkan bisnis Independent Power Producer (IPP) di Proyek 35 GW.

Sekretaris Jenderal FSPPB, Arie Gumilar mengatakan setelah PGE nantinya menjadi bagian dari PLN, para cukong tersebut akan mengintervensi PLN melalui Kementerian BUMN agar PLN menurunkan produksi listrik dari PGE.

“Para cukong itu sekarang gencar bermain di IPP. Itu sudah terang-terangan merugikan PLN tapi tetap dupelihara,” katan Arie Gumilar di Gedung Pertamina Jl Medan Merdeka Jakarta, Kamis (4/8).

Dia mengungkapkan saat ini produksi listrik di pulau Jawa sudah melebihi kapasitas namun anehnya dengan kondisi over kapasitas tersebut, yang diturnkan adalah produksi dari pembangkit PLN. Sementara saat yang bersamaan PLN dipaksa membeli kistrik dari IPP.

“Nah dengan PGE dicaplok PLN, nati produksi PGE diturunkan demi untuk menerima listrik dari IPP. Yang jelas saat ini PLN telah melakukan itu. Menurunkan produksi pembangkitnya, dan dipaksa membeli listrik dari IPP,” pungkas Arie.

Untuk diketahui, laporan keuagan Pertamina per Desember 2015 yang lalu, terungkap nilai aset PGE sebesar USD1,58 miliar dari pengelola empat area panas bumi dan sekitar 10 area pengembangan.

Keempat area yang dikelola yakni Kamojang yang menghasilkan 235 megawatt (MW), Area Lahendong dengan kapasitas 80 MW, Area Sibayak sebesar 12 MW, dan Area Ulubelu dengan total kapasitas 110 MW. (Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid