Sementara Executive Vice President INKA, Bambang Kushendarto menambahkan; dalam peningkatan spesifikasi kereta berpenggerak, pihaknya akan menggandeng tenaga ahli dari negara-negara yang memang sudah lebih dahulu mengembangkan teknologi kereta cepat, seperti Jepang dan Jerman.

“Ada beberapa pilihan, bisa Jepang, Jerman karena kami juga sudah bermitra dengan mereka,” katanya.

Sekadar catatan, pada pemerintahan Jokowi telah mewacanakan beberapa pembangunan kereta, diantaranya proyek Kereta cepat Jakarta-Bandung kerjasama dengan China dan proyek kereta Patimban kerjsama dengan Jepang.

Beberapa proyek tersebut banyak menemukan kendala, mulai dari pembiayaan hingga pembebasan lahan. Namun belum juga rampung proyek yang ada, pemerintah kembali mewacanakan pengembangan kereta.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid