Sementara pihak Inpex mengajukan untuk bisa memproduksi gas LNG sebesar 9,5 MTPA dan memberikan alokasi gas pipa sebesar 150 MMSCFD.
Pemerintah mendesak untuk dirampungkan tahapan Pre-FEED dengan tujuan agar pegembangan blok yang ada di Maluku itu bisa berlanjut hingga produksi, namun Impex terkesan menahan penyelesaian Pre-FEED dan menggunakannya sebagai posisi tawar dalam perundingan. Akibatnya Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengeluarkan statemen keras kepada Inpex.
Jonan merasa dengan waktu yang telah diberikan oleh pemerintah, harusnya perusahaan asal Jepang itu sudah merampungkan tahapan Pre-FEED. Namun nyatanya hingga saat ini pemerintah tidak mendapat kepastian.
“Pre-FEED nya itu terserah Inpex, kalau kelamaan saya batalin, kan jelas. Sampai berpa lama? Ya sampai saya enggak sabar. Sudah 6 bulan saya di ESDM, enggak jalan-jalan,” tegasnya di Jakarta, Rabu (3/5)
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka