Siluet atlet menembak Malaysia Mohd Ridhu M (kiri) dan atlet Vietnam Xuan Chuyen P (kanan) berlaga pada final 25 meter Rapid Fire Pistol Men dalam kejuaraan menembak se-Asia Tenggara ke-39 di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (20/11). Kompetisi yang diikuti 269 atlet dari negara di Asia Tenggara tersebut berlangsung hingga 26 November 2015. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/15.

Bandung, Aktual.com – Insiden penembakan dua petugas polisi oleh tersangka begal di Bandung, Jawa Barat dianggap merupakan akibat kelalaian petugas kepolisian sendiri. Lantaran tidak bekerja sesuai Standar Oprasional (SOP).

Seperti dikatakan Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, petugas seharusnya memborgol Ujang alis Enye saat diamankan sebelum dibawa ke dalam mobil.

Namun, langkah itu ternyata tidak dilakukan petugas. “Pelaku dinaikkan ke mobil tapi borgolnya masih lepas,” kata dia, di Mapolrestabes Bandung, Senin (7/3).

Alhasil pelaku dapat dengan mudah merampas senjata api petugas. Hingga menembak dua petugas yang mengawalnya.

Sambung dia, petugas harus lebih jeli melihat kondisi di lapangan. Apalagi yang diamankan adalah pelaku yang merupakan target buruan polisi.

Diakui Romano, kelalaian ini menjadi perhatiannya dan akan mendalami insiden tersebut dengan meminta pertanggungjawaban dari petugas yang terlibat dalam penangkapan tersebut.

“Karena lalai harus ada tindakan disiplin. Yang namanya tersangka apalagi ini ditangkap atensi dari semua pimpinan. Nanti anggota yang bertanggungjawab mulai dari pimpinannya yang menyuruhnya diarahkan tidak, kita semua sudah SOP,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: