Jakarta, Aktual.com — Melalui Entitas Anak perusahan PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT. Inta Daya Perkasa membentuk perusahaan patungan dengan Power Construction Corporation of China (PCCC group) guna mendirikan PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB). Mereka telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement /PPA) dengan PT PLN (Persero) pada 25 November 2015.
“Pada Senin (18/4) TLB menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC untuk memulai kerjasama dalam pembangunan dan pengoperasian power plant serta fasilitas pendukung lainnya di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu,” ujar Direktur Utama INTA yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama TLB, Petrus Halim dalam keterangan yang diterima Aktual, Selasa (19/4).
Kerjasama dengan IPC mencakup pemanfaatan lahan untuk pembangunan PLTU dan fasilitas penunjang lainnya, kerjasama pengawasan pembangunan dan pengoperasian fasilitas pelabuhan (jetty) bongkar muat batubara serta kerjasama pelaksanaan pekerjaan bongkar muat batubara untuk memasok PLTU.
”Hal ini merupakan bagian dari program pemerintah terkait pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt, sinergi swasta bekerjasama dengan tiga kekuatan dari pemerintah Indonesia, yaitu PLN, IPC serta Pemerintah Provinsi Bengkulu,” tambahnya.
Dirinya berharap dampak ekonomi dari rencana pembangunan PLTU ini akan berlanjut ke sektor ekonomi lain di Provinsi Bengkulu. Hadir juga dalam acara penandatangan MoU antara lain, Gubernur Bengkulu, H. Ridwan Mukti, serta Plt. Direktur Utama Pelindo II (Persero), Dede R.Martin.
Terkait masalah lahan, menurutnya, adalah langkah awal dalam rencana pembangunan PLTU.
“Ini sudah diselesaikan dengan dukungan IPC dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kami berharap tahap awal yang baik ini ditambah dengan pengalaman INTA grup selama lebih dari 45 tahun akan melancarkan jalan penyelesaian proyek PLTU pertama di Bengkulu ini,” tambahnya.
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 2×100 MW ditargetkan akan selesai pembangunannya pada akhir 2019 guna meningkatkan suplai energi listrik di wilayah Sumatera, khususnya Bengkulu.
Sedangkan total investasi untuk proyek ini diperkirakan sekitar USD360juta yang akan didukung pendanaan dari perbankan serta modal TLB sendiri.
“Ke depan, kami akan terus mengembangkan berbagai kerjasama dengan pemerintah, mitra usaha dan pelanggan guna memberikan solusi total dalam pengembangan ekonomi lokal melalui kolaborasi yang saling menguntungkan sambil terus melakukan efisiensi dan inovasi agar INTA tetap sustainable,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka