Jakarta, Aktual.com — Intensitas erupsi Gunung Baru Jari, Anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat berangsur-angsur mulai menurun. Namun, letupan-letupan kecil masih terjadi.
“Tetapi intensitasnya sudah berangsur-angsur membaik dan diperkirakan debu vulkanik sudah tidak mengganggu akativitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok,” kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB Yusron Hadi di Mataram, Minggu (15/11).
Dia menuturkan, sejauh ini perkembangan intensitas erupsi Gunung Baru Jari, Anak Gunung Rinjani masih terus di pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BPBD, BMKG, dan pihak terkait lainnya.
“Tidak ada evakuasi warga, masyarakat masih melakukn aktivitas normal sebagaimana biasa,” katanya.
Khususnya terhadap warga yang bermukim di wilayah yang dilalui Sungai Kokok Putih, kata Yusron, Pemerintah Provinsi NTB bersama BPBD, BMKG agar tetap waspada atas aliran lava dingin seiring dimulai datangnya musim penghujan yang turun di daerah hulu sungai yang notabenenya masuk kawasan Gunung Rinjani.
Sementara itu, Kepala BPBD NTB Azhar mengatakan ada 500 warga yang desanya berdekatan dengan Erupsi Gunung Baru Jari meski jaraknya cukup jauh. “Ada dua Desa Sajang dan Sambi Elen. Tetapi itu pun tempatnya jauh dari aliran lahar yang berada di Kokok Putih,” kata Azhar.
Menurut dia, meski jauh dari perkiraan aliran lahar panas atau dingin eruspi Gunung Baru Jari, namun pihaknya tetap mengimbau kepada warga sekitar untuk tidak mendekati Kokok Putih.
Mengingat aktivitas Gunung Baru Jari masih pada status waspada level II. Sebab, sejak erupsi Anak Gunung Rinjani itu telah memuntahkan tiga juta meter kubik lava dan debu abu vulkanik.
“Akibat muntahan yang banyak itu, menyebabkan volume air Danau Segara Anak yang berada dalam kaldera Gunung Rinjani menjadi naik setinggi enam meter. Bahkan, airnya sudah meluap dan mengalir di Kokok Putih,” kata dia.
Dia menuturkan, untuk menghindari luapan lahar dingin melalui Kokok (sungai) Putih, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim terpadu yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD dan tim evakuasi lainnya apabila terjadi sewaktu-waktu keadaan bahaya.
Selain berkoordinasi, sejumlah posko evakuasi juga telah didirikan di tiga wilayah yakni Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Bahkan, kepada warga pihaknya juga memberikan peringatan untuk tidak mendekat ke Kokok Putih, karena dikhawatirkan dapat membahayakan warga.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu