Warga melihat Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanis disertai awan panas ketika erupsi, di Desa Tiga Kicat, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (27/6). Erupsi Sinabung menyebabkan sedikitnya 10.723 warga mengungsi dan sejumlah desa tertutup abu vulkanik. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/Rei/ama/15.

Medan, Aktual.com — Intensitas Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga saat ini masih tetap tinggi dan selalu menyemburkan debu vulkanik, awan panas, serta guguran lava pijar.

“Masyarakat diminta agar selalu hati-hati dan menjauhi erupsi Gunung Sinabung, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diingini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun dihubungi dari Medan, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Karo, juga meminta kepada warga yang tinggal beberapa desa yang berada di radius 7 kilometer dari kawah Gunung Sinabung itu, agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Hal ini dilakukan untuk keselamatan masyarakat agar terhindar dari bencana alam atau luncuran awan panas akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut,” ujarnya.

Subur mengingatkan kepada masyarakat agar jangan pulang ke desanya dengan alasan melihat rumah dan ladang yang sudah lama ditinggalkan, karena hal ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan warga tersebut.

“Karena sejumlah desa tersebut, termasuk yang berada di kawasan zona merah yang tidak boleh dimasuki penduduk,” kata Kepala BPBD Karo.

Sementara itu, erupsi Gunung Sinabung yang terjadi Jumat (24/7) pukul 00.00 – 06.00 WIB kabut dan asap putih tebal setinggi 100 meter.

Teramati guguran lava pijar dari puncak sejauh 500-1.000 meter ke Tenggara-Timur.

Pada Hari Kamis (23/7) pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Sinabung kabut dan asap putih tebal setinggi 400 meter.

Terjadi sekali awan panas guguran, jarak luncur tidak teramati karena gunung tertutup kabut.

Teramati guguran lava pijar dari puncak sejauh 500-1.000 meter ke Tenggara-Timur dan 1.000-1.500 meter ke Selatan.

Kemudian, pukul 06.00-12.00 WIB, asap putih tebal setinggi 300-400 meter.Teramati guguran lava dari puncak sejauh 500 meter ke tenggara-timur.

Terjadi sekali awan panas guguran dari puncak sejauh 3000 meter kearah tenggara-timur, Data yang diperoleh menyebutkan, hingga Sabtu, (25/7) tercatat sebanyak 11.111 jiwa atau 3.150 kepala keluarga (KK) masih ditempatkan di 10 lokasi penampungan di Kabanjahe.

Ke-10 lokasi pengungsian itu, yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang, dan GPDI Ndokum.

Selain itu, penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa, yakni Desa Gurukinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, Desa Jaraya, Desa Kutatengah, Desa Sigarang-garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung, dan Desa Kutarayat.

Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby