Maulana Syarif Sidi Syaikh Dr. Yusri Rusydi Sayid Jabr Al Hasani saat menggelar Ta’lim, Dzikir dan Ihya Nisfu Sya’ban (menghidupkan Nisfu Say’ban) di Ma’had ar Raudhatu Ihsan wa Zawiyah Qadiriyah Syadziliyah Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation Jl. Tebet Barat VIII No. 50 Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Agama merupakan sebuah kepercayaan yang dianut oleh setiap Manusia. Agama menjadi tolak ukur seseorang melakukan perbuatan baik dan buruk.

Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani menjelaskan bahwa inti sari semua agama ada dalam firman Allah Ta’ala:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran,” (QS. An Nahl: 90).

Syekh Yusri menambahkan, bahwa perintah berbuat adil adalah ketika bermuamalah dengan orang kafir, sedangkan muamalah dengan sesama muslim adalah berasaskan ihsan, karena mereka memiliki hak lebih, selain dari pada hak kemanusiaan, orang muslim memiliki hak persaudaran islam atau yang dikenal dengan ukhuwah islamiyah. Adapun kerabat, maka mereka memiliki hak tambahan, yaitu hubungan kekerabatan, sehingga bermuamalah dengan mereka adalah harus di atas keadilan dan ihsan.

Adapun perbuatan keji yang dilarang Allah adalah mencakup perkataan dan perbuatan, seperti mencaci maki, menfitnah, berzina dan yang lain sebagainya dari perkara yang dilarang orang semua agama. Allah Ta’ala juga melarang kemungkaran, yaitu segala sesuatu yang membuat Allah murka, terang syekh Yusri.

Kemudian Allah Ta’ala mengakiri ayat ini dengan larangan untuk permusuhan yang mengantarkan kepada sebuah kedzaliman, karena sesungguhnya kedzaliman itu akan berimbas kepada diri sendiri, dimana Allah akan membalasnya di hari kiamat kelak. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ

Wahai manusia! Sesungguhnya kedzalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri,” (QS. Yunus: 23).

Wallahu A’lam.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain