Afrika, Aktual.com – Investasi asing di Afrika melonjak pada 2014, sebagian didorong oleh pengeluaran yang lebih tinggi di Afrika Utara karena kekhawatiran tentang “Arab Spring” mereda, menurut sebuah studi oleh Ernst & Young.
Melansir laman AFP, Selasa (16/6), total investasi asing di Afrika naik menjadi 128 miliar dolar AS pada 2014, lebih dari dua kali lipat tingkat tahun sebelumnya, kata laporan itu.
Benua itu menyumbang 17,1 persen dari investasi asing global pada 2014, membuatnya menjadi wilayah terbesar kedua setelah Asia Pasifik, yang memiliki 36,2 persen dari investasi.
Investasi besar mengalir ke Mesir untuk proyek-proyek besar, termasuk untuk memperluas Terusan Suez, menambah kapasitas sistem metro Kairo dan pembangunan fasilitas-fasilitas pelabuhan baru.
“Afrika Utara menjadi lebih menarik bagi investor karena ketidakpastian politik setelah Arab Spring (Revolusi Arab) mulai memudar,” kata James Newlands, mitra senior di Ernst & Young.
Real estat, perhotelan dan konstruksi menjadi pangsa terbesar dari investasi langsung asing di Afrika dengan sekitar 44 persen, dengan batubara, minyak dan gas alam ditempa kedua dengan 25 persen.
Penelitian ini juga menunjuk beberapa tantangan persepsi penting yang menghambat investasi lebih lanjut. Dari 501 bisnis yang disurvei oleh Ernst & Young, 55 persen ketidakstabilan politik disebut sebagai hambatan bagi investasi.
Hambatan utama lainnya termasuk korupsi, keamanan yang lemah, kurangnya infrastruktur dan kurangnya pekerja terampil, menurut survei.
Artikel ini ditulis oleh: