Jakarta, Aktual.com — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sektor makanan menyumbang penanaman modal dalam negeri (PMDN) terbesar pada kuartal II 2015, yaitu Rp8 triliun. Sedangkan industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi Rp7 triliun.
Industri listrik, gas dan air Rp5,4 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp4,3 triliun, serta industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik Rp3,3 triliun.
“Jika digabung, industri pengolahan atau manufaktur tersebut mencapai Rp25,6 triliun atau setara 59,5 persen dari total realisasi PMDN,” ujar Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Jakarta, Senin (27/7).
Adapun realisasi PMA kuartal II berdasarkan sektor terbesar yaitu transportasi, gudang dan telekomunikasi USD2,2 miliar, pertambangan USD1 miliar, konstruksi USD600 juta, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik USD600 juta serta industri mineral non logam USD500 juta. Atau apabila digabung setara USD2,5 miliar (34 persen total realisasi PMA).
“Negara asal investasi terbesar yakni Malaysia USD2,3 miliar, Singapura USD1,1 miliar, Jepang USD400 juta, Amerika Serikat USD300 juta, dan British Virgin Island USD200 juta,” jelas dia.
Realisasi investasi kuartal II tersebut kebanyakan tersebar di Jawa sebesar Rp74,6 triliun atau setara 55,3 persen, sisanya Rp60,4 triliun tersebar di luar Jawa.
Dibanding periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan investasi di luar jawa 28,2 persen dari Rp47,1 triliun menjadi Rp60,4 triliun. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, diperkirakan realisasi investasi tersebut menyerap 370.945 tenaga kerja terdiri dari 147.868 tenaga kerja PMDN dan 223.077 tenaga kerja PMA.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka