Makasar, Aktual.co — Political and Economic Officer United States Consulate General Joanne I Cossit mengatakan banyak pengusaha Amerika yang mulai tertarik memperluas usahanya di wilayah timur Indonesia. Khususnya Kota Makassar.

“Makassar dianggap kota masa depan di Indonesia,” kata Joanne usai membahas persiapan perayaan independence day di kantor Walikota Makassar, Selasa (17/3).

Menurutnya, selama ini pengusaha Amerika hanya mengenal Jakarta sebagai tempat untuk menanamkan investasi di Indonesia. Karena mereka tidak memiliki informasi yang baik tentang wilayah lain. Seperti Makassar dan Ambon.

“Makanya kami akan memberikan informasi yang jelas tentang potensi usaha di kawasan timur Indonesia kepada mereka,” katanya.

Makassar memiliki 4 perusahaan asal Amerika yang telah berinvestasi dengan nilai miliaran rupiah. Seperti Microsoft, PT Cargill, PT Mars Symbioscience, dan Fedex.

“Ada juga usaha makanan waralaba seperti KFC dan McDonald,” katanya.

Makassar sebagai kota yang memiliki sejarah sebagai pusat perdagangan dianggap akan menjadi kota yang sangat berkembang. Karena pemerintah kota Makassar juga sudah bertekad menjadikan Makassar sebagai kota modern.

“Terbukti sudah banyak rencana pembangunan pelabuhan baru untuk kegiatan perdagangan,” kata Joanne.

Menurut Dia, masalah yang dihadapi oleh pengusaha Amerika saat ini hanya masalah ekonomi global dan nilai tukar rupiah. Untuk masalah korupsi di Indonesia tidak lagi dipersoalkan.

“Karena Indonesia sudah bertekad memberantas korupsi dengan membentuk lembaga khusus. Sehingga walaupun masih banyak korupsi, tidak akan mengganggu kegiatan usaha,” kata Joanne.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan, Indiani Ismu mengatakan menyambut baik rencana pengusaha Amerika untuk memperluas usahanya di luar pulau jawa. Karena Sulawesi Selatan dan daerah lain di timur Indonesia memang butuh investasi baru untuk memajukan ekonomi daerah.

“Kami berharap bisa segera direalisasikan,” ujar Indiani.

Dia mengatakan, tahun 2015 ini Sulawesi Selatan menargetkan realisasi investasi sebesar Rp11 triliun. Sudah termasuk penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.

“Setiap tahun pertumbuhan investasi asing memang terjadi peningkatan,” kata Indiani.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka