Jakarta, Aktual.com — Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan banyak investor asing yang siap menanamkan modalnya untuk memanfaatkan potensi energi ini di Indonesia.

“Saat ini sudah ada Jepang, Belanda dan Inggris diantaranya yang siap menanamkan modalnya untuk memanfaatkan energi baru terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana di Jakarta, Kamis (20/8).

Menurutnya, untuk memanfaatkan potensi baru dan terbarukan tersebut membutuhkan biaya yang besar, mencapai Rp420 triliun. Jika mengandalkan APBN maka negara tidak mampu, sehingga pemerintah gencar menarik investor yang benar-benar memiliki uang, keahlian, teknologi dan siap mengelola potensi energi di Indonesia secara berkelanjutan.

Guna menarik investor tersebut, pemerintah menyediakan segala sesuatunya seperti tarif yang menarik, penyediaan lahan, sumber daya manusia dan lain lain. Selain itu, jika ada permasalahan mulai dari ekplorasi hingga saat eksploitasi maka pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk kondusifnya investasi ini.

“Pemerintah juga akan mempermudah pemberian izin bagi para investor asalkan sesuai syarat dan setelah izin keluar harus segera bekerja, karena kebutuhan energi ini sudah mendesak,” tambah Rida.

Ia mengatakan di tengah sumber energi dari fosil yang semakin menipis, tetapi tidak sebanding dengan penggunaan tidak menutup kemungkinan, Indonesia akan mengimpor energi khususnya minyak bumi. Maka dari pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini harus disegerakan.

Pemerintah juga menargetkan 25 persen dahulu untuk memanfaatkan potensi energi baru terbarukan yang memiliki kekuatan mencapai 35 ribu megawatt. Untuk itu, dalam lima tahun ke depan kami optimis memanfaatkan energi tersebut sekitar 8.270 megawatt.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka