Jakarta, Aktual.com – Investor dari Konsorsium Mitsubishi and Takafuji bersama Kementerian Industri dan Energi Jepang melirik potensi energi terbarukan dari limbah sawit, karet dan limbah kayu di Provinsi Bengkulu.
“Tim pendahulu dari investor ini sudah melihat langsung potensi sumber energi terbarukan dan seluruh kabupaten dan kota ternyata memiliki potensi,” kata Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin saat mendampingi tujuh orang perwakilan investor Jepang di Bengkulu, Jumat (12/6).
Saat meninjau kondisi Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu, Wagub mengatakan para investor dari negeri Matahari Terbit itu mengungkapkan rencana pembangunan 10 pabrik pengolahan limbah menjadi sumber energi terbarukan.
Kedatangan para investor tersebut menurut Wagub merupakan rangkaian akhir tahap analisa kelayakan yang sudah dilakukan setahun terakhir.
Wagub Sultan mengatakan investasi yang direncanakan akan ditanamkan para investor tersebut mencapai Rp1 triliun.
“Targetnya akan dibangun pabrik di setiap kabupaten dan kota dengan memanfaatkan limbah kayu, baik dari kelapa sawit, karet, dan lainnya,” ujarnya.
Potensi limbah karet, sawit dan kayu tersebut menurut Sultan akan menggantikan sumber energi lain yang selama ini dipergunakan tapi tidak berkelanjutan, seperti batu bara.
Keunggulan dari sumber energi tersebut tambah dia tidak merusak lingkungan dan berkelanjutan.
“Di sisi lain akan terbuka lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa teknologi yang dimiliki para investor Jepang terbut menjadi jaminan tersendiri.
Selain mengolah limbah kayu dari perkebunan dan masyarakat, investor tersebut juga tertarik mengembangkan hutan tanaman industri untuk bahan baku.
“Kami sudah bertemu dengan Menteri Kehutanan guna membahas proyek investasi ini,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka