Jakarta, Aktual.co — Direktur Strategis PT ABM Investama, Yovie Priadi mengungkapkan bahwa investor menemukan beragam kendala dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang memerlukan mulut tambang untuk pasokan bahan baku batu bara.

“Dari proses hilir masih belum memiliki izin yang jelas tetapi sudah ada Permen 3 2015 cuma kita lihat petunjuk pelaksanaannya masih belum jelas, jadi sudah ada garis besarnya bagaimana untuk melakukan, tapi detailnya masih belum ada, karena nanti detail pelaksanaannya akan dilanjutkan oleh PLN,” kata Yovie di Jakarta, Minggu (22/3).

Menurutnya, selain itu terdapat juga masalah dalam perizinan. Hal tersebut turut menjadi kendala sulitnya membangun infrastruktur kelistrikan di Indonesia. “Misalnya salah satu contoh bagaimana melakukan aplikasi ke PLN, terus PLN menjawab seperti apa, siapa yang dihubungi diskusinya kapan, negoisasinya kapan, jenis kontraknya seperti apa itu belum clear, itu memang kita masih menunggu itu, itu yang pertama,” ungkapnya.

Ia menambahkan, transmisi juga merupakan salah satu kendala lainnya. Pasalnya, menyalurkan listrik ke daerah beban listrik itu juga masih menjadi tantangan.

“Padahal, dalam aturan yang sudah diterapkan, PLN yang diwajibkan pemerintah untuk membangun infrastruktur tersebut, meskipun adapula peraturan yang telah memperbolehkan swasta untuk membangunnya. Jadi masih dibutuhkan kontribusi pemerintah melalui PLN untuk menyiapkan transmisi dari pembangkit yang kita bangun ke daerah beban,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: