Perekrutan tersebut dapat terjadi baik secara langsung melalui pertemuan tatp muka maupun melalui media sosial atau dunia maya.

Selain itu, dia mengatakan pentingnya memahami bagaimana jaringan ekstrimis lama dapat bertahan karena fraksi-fraksi militan memiliki kisah mereka untuk kembali membentuk jaringan teroris.

Begitu pula dengan alumni teroris di Poso dapat dengan mudah berkumpul kembali. Dan balas dendam terhadap polisi dapat dilanjutkan dengan atau tanpa bergabung dengan ISIS.

“Balas dendam adalah motivasi yang sangat kuat,” tuturnya.

Untuk itu, dia mengatakan sejumlah upaya dapat dilakukan agar menghindari terorisme tumbuh dengan baik di dalam negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid